-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tol Palembang–Betung Siap Difungsikan Saat Nataru, Progres Pembangunan Tembus 85,74%

Rabu, 10 Desember 2025 | 09.21 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-10T02:21:20Z
Jalan Tol Palembang–Betung siap difungsikan selama Nataru 2025. Progres pembangunan mencapai 85,74%, termasuk jembatan Musi dengan metode Box Balance Cantilever. Foto: HK

Banyuasin Pos – Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026, geliat pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan semakin terasa. Salah satu yang paling disorot adalah kelanjutan pembangunan Jalan Tol Palembang–Betung, bagian dari koridor besar Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yang digarap bertahap dan terus menunjukkan progres signifikan. Ruas ini nantinya akan memperkuat mobilitas antarwilayah, sekaligus mempercepat akses perekonomian warga di berbagai titik sepanjang jalur Palembang hingga Banyuasin.


Hutama Karya, selaku pengembang proyek, memastikan bahwa pembangunan Seksi 1 dan Seksi 2 dari Kramasan hingga Pangkalan Balai dengan panjang total 55,5 km terus digenjot. Hingga akhir Oktober 2025, progres fisiknya telah mencapai 85,74%. Ruas ini merupakan lanjutan dari Tol Kayu Agung–Palembang yang sudah beroperasi dan menjadi jalur vital arus lalu lintas di Sumatera Selatan.


Di balik sederet capaian tersebut, terdapat tantangan teknis yang tidak ringan, terutama pada trase yang harus melintasi Sungai Musi—sungai terpanjang dan salah satu jalur logistik utama di Sumsel. “Melintasi Sungai Musi menjadi tantangan tersendiri, baik dari sisi teknis maupun keselamatan,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah. Menurutnya, lokasi pembangunan yang bersinggungan dengan jalur transportasi air membuat perencanaan harus benar-benar matang agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat.


Untuk menjawab tantangan ini, Hutama Karya menerapkan metode konstruksi Box Balance Cantilever pada pembangunan jembatan utama sepanjang 380 meter. Metode ini memungkinkan jembatan dibangun dari dua sisi secara seimbang, seperti dua lengan yang tumbuh perlahan menuju titik tengah hingga akhirnya bertemu dengan presisi. Selain memberikan kekokohan struktur, teknik ini menjaga agar aktivitas di Sungai Musi tetap berjalan normal. “Dengan metode ini, kami memastikan lalu lintas sungai tetap berjalan aman, sekaligus menjaga keselamatan pekerja di lapangan,” jelasnya.


Ruas Palembang–Betung sendiri memiliki panjang total 70,19 km yang terbagi dalam tiga seksi: Seksi 1 Palembang–Rengas (22,50 km), Seksi 2 Rengas–Pangkalan Balai (33 km), dan Seksi 3 Pangkalan Balai–Betung (14,69 km). Saat tersambung penuh, tol ini akan menjadi salah satu jalur strategis yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan industri dan pelabuhan di wilayah barat Sumatera Selatan.


Semangat percepatan pembangunan tersebut sejalan dengan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), yang mengumumkan lima ruas tol akan difungsionalkan secara gratis selama masa libur Nataru. Pada kesempatan itu, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti menyebutkan bahwa total panjang ruas tol fungsional mencapai 142,587 km. Salah satu di antaranya adalah Tol Palembang–Betung Seksi 2, yang akan dibuka secara fungsional untuk membantu kelancaran arus mudik dan balik masyarakat Sumatra Selatan.


Dengan progres yang semakin mendekati rampung dan dukungan kebijakan nasional selama Nataru, keberadaan jalan tol ini diharapkan menjadi momentum baru bagi mobilitas masyarakat, sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih luas di Sumatra Selatan. Proyek ini bukan sekadar pembangunan jalan, tetapi bagian dari upaya jangka panjang meningkatkan konektivitas kawasan, menghadirkan jalur transportasi yang lebih aman, cepat, dan modern bagi seluruh pengguna.(***)

×
Berita Terbaru Update