-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Membangun Pertahanan Indonesia di Tengah Pergolakan Geopolitik

Rabu, 01 Oktober 2025 | 12.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-01T12:30:20Z

Oleh: M. Irwan P. Ratu Bangsawan 

Pemimpin Redaksi Banyuasin Pos 


Di zaman sekarang, negara-negara besar di dunia sedang sibuk main catur. Bidaknya bukan sekadar pion, kuda, atau benteng, tapi energi, teknologi, bahkan manusia. Indonesia, mau tidak mau, ikut ditaruh di papan itu. Kadang kita dipuji jadi sahabat strategis, kadang ditarik-tarik ke sana kemari. Padahal, bangsa ini bukan bidak—kita punya hak dan takdir untuk jadi pemain. Pertanyaannya: apakah kita siap main catur atau cuma jadi korban permainan?


Pertahanan bukan hanya soal tentara, tank, atau kapal selam. Pertahanan juga berarti rakyatnya punya harga diri, punya kecerdasan, dan punya kesadaran sejarah. Kalau rakyatnya mudah dibeli dengan sembako atau dibohongi dengan berita hoaks, sekuat apa pun kapal perang kita, tetap saja bocor. Bukankah dalam wayang, kekuatan Pandawa itu bukan semata senjata Gandiva, tapi kebersamaan, kejujuran, dan doa rakyat kecil?


Geopolitik itu ibarat ombak laut: kadang tenang, kadang menggila. Kapal besar bisa tenggelam, kapal kecil bisa selamat kalau nakhodanya cerdas. Indonesia ini ibarat kapal kayu raksasa—kita punya pelabuhan banyak, laut luas, dan awak kapal dari beribu suku bangsa. Kalau nakhodanya sibuk rebutan kursi, siapa yang mau jaga layar dan kemudi? Jangan-jangan kapal malah hanyut entah ke mana.


Membangun pertahanan bangsa, berarti juga membangun kebersamaan. Tentara dan rakyat tidak boleh terpisah, karena sejarah membuktikan: Indonesia merdeka bukan karena bom atom, tapi karena doa ibu-ibu, keberanian pemuda, dan keyakinan bahwa kebenaran harus ditegakkan. Pertahanan sejati bukan sekadar “anggaran militer naik” tapi “rakyat merasa punya negara ini.”


Kalau dunia sedang bergolak, kita tak boleh ikut-ikutan panik. Orang Jawa bilang, eling lan waspada. Ingat siapa kita, jaga warisan nenek moyang, dan jangan gampang tergoda janji-janji manis dari bangsa asing. Pertahanan Indonesia di tengah pergolakan geopolitik bukan cuma soal menjaga perbatasan, tapi menjaga hati nurani: agar bangsa ini tetap merdeka lahir batin, tidak dijajah oleh senjata, tidak pula diperbudak oleh Ambisi (***) 

×
Berita Terbaru Update