Notification

×

Iklan

Iklan

Unus Testis Nullus Testis

Senin, 08 September 2025 | 07.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-08T00:00:00Z
Ilustrasi 
Dalam dunia hukum, ada sebuah pepatah Latin yang masih sering diperbincangkan hingga kini: “Unus Testis Nullus Testis.” Jika diterjemahkan, artinya kurang lebih “satu saksi bukanlah saksi.” Kalimat singkat ini menyimpan makna mendalam tentang bagaimana kebenaran harus dibuktikan, bukan hanya berdasarkan satu suara atau satu cerita. Hukum mengajarkan bahwa kebenaran membutuhkan sandaran lebih dari sekadar kata-kata seorang individu.

Bayangkan sebuah kasus di pengadilan, di mana hanya ada satu orang yang mengaku melihat peristiwa penting. Apakah kesaksian itu cukup untuk menentukan nasib seseorang? Pepatah ini hadir sebagai penegasan bahwa kebenaran harus diuji, diverifikasi, dan dipastikan melalui bukti lain atau saksi tambahan. Dengan begitu, keputusan hukum tidak berdiri di atas satu pendapat yang mungkin saja keliru, bias, atau dipengaruhi oleh kepentingan tertentu.

Namun, lebih dari sekadar aturan hukum, “Unus Testis Nullus Testis” juga mengajarkan kita tentang nilai kebijaksanaan dalam hidup sehari-hari. Dalam menilai sebuah cerita, kabar, atau tuduhan, kita sebaiknya tidak tergesa-gesa percaya hanya pada satu sumber. Kehidupan sosial kita pun membutuhkan keseimbangan, keterbukaan, dan keinginan untuk mencari kebenaran dari berbagai sudut pandang.

Prinsip ini akhirnya mengingatkan bahwa kebenaran sejati tidak lahir dari suara tunggal. Ia muncul dari keberanian untuk mendengar, menguji, dan menimbang. Sama halnya dengan hukum, kehidupan bermasyarakat juga menuntut kita untuk tidak gampang menghakimi. Hanya dengan begitu, kita bisa menghadirkan rasa adil yang tidak hanya sah di atas kertas, tapi juga dirasakan manusiawi di hati setiap orang (***) 
×
Berita Terbaru Update