Notification

×

Iklan

Iklan

Putra Tebuireng, Gus Irfan Yusuf, Kini Menteri Haji dan Umrah di Kabinet Prabowo

Rabu, 10 September 2025 | 09.20 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-10T03:00:28Z
Menteri Haji dan Umrah K.H. Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) 
Banyuasin Pos – Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (8/9) sore menjadi saksi sejarah baru dalam perjalanan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Di hadapan para pejabat tinggi negara, Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan resmi dilantik sebagai Menteri Haji dan Umrah. Kehadirannya menandai bertambahnya jumlah kementerian di Kabinet Merah Putih, dari semula 48 menjadi 49 pos kementerian.


Nama Gus Irfan tentu tidak asing, terutama bagi kalangan pesantren. Lahir dan besar di Jombang, Jawa Timur, ia merupakan putra KH Yusuf Hasyim sekaligus cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari. Darah pesantren mengalir deras dalam dirinya. Sejak muda, Irfan lebih banyak mengabdikan diri di Tebuireng, tempat ia dibesarkan dan ditempa dalam tradisi keilmuan serta pengabdian masyarakat.


Meski tumbuh di lingkungan religius, Gus Irfan tak hanya berhenti di dunia pesantren. Ia pernah menjadi Komisaris Utama PT BPR Tebuireng pada periode 1996–2016. Pengalaman itu memperlihatkan kemampuannya menjembatani nilai-nilai pesantren dengan dunia manajerial dan ekonomi modern. Dengan cara itulah ia belajar mengelola amanah secara profesional, tanpa meninggalkan akar tradisi yang telah membesarkannya.


Kiprah Gus Irfan mulai mendapat sorotan publik nasional ketika ia menjadi salah satu juru bicara pasangan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Dari situ, ia makin dikenal sebagai figur ulama yang juga paham politik kebangsaan. Saat Prabowo terpilih pada Pilpres 2024, nama Gus Irfan termasuk yang dipanggil ke Hambalang, menandakan kepercayaan besar dari Presiden. Ia kemudian dipercaya memimpin Badan Penyelenggara Haji dan Umrah (BP Haji), yang kini resmi bertransformasi menjadi kementerian.


Pelantikan Gus Irfan menjadi menteri terasa simbolis. Dari pesantren Tebuireng, ia melangkah ke pusat kekuasaan, membawa identitas sebagai santri sekaligus penerus keluarga besar ulama. Baginya, amanah baru ini bukan sekadar jabatan politik, melainkan tanggung jawab moral untuk memastikan pelayanan haji dan umrah lebih baik bagi jutaan umat Muslim Indonesia.


Di sisi lain, Prabowo juga menunjuk Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai wakil menteri yang akan mendampinginya. Kombinasi keduanya diharapkan mampu menghadirkan terobosan, mulai dari tata kelola penyelenggaraan ibadah haji hingga pelayanan jamaah umrah.


Kini, perjalanan Gus Irfan memasuki babak baru. Dari lorong-lorong pesantren di Jombang, ia melangkah ke ruang-ruang strategis negara. Publik menaruh harapan besar: agar nilai-nilai keikhlasan pesantren yang melekat padanya dapat menjadi napas dalam setiap kebijakan Kementerian Haji dan Umrah (***) 

×
Berita Terbaru Update