Jakarta, Banyuasin Pos– Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, dan Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred) secara resmi menyampaikan keprihatinan mereka terkait pencabutan kartu identitas liputan Istana oleh Biro Pers Media Istana (BPMI) terhadap jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia.(29/09/25)
Peristiwa ini terjadi pasca Diana mengajukan pertanyaan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Forum Pemred mengecam tindakan penarikan kartu pers tersebut dan mendesak BPMI untuk memberikan penjelasan resmi mengenai alasan di balik pencabutan akses liputan Diana.
"Pencabutan akses tanpa klarifikasi yang transparan dapat menghambat kebebasan pers dan akses masyarakat terhadap informasi penting," tegas pernyataan dari Forum Pemred.
Berita ini menjadi viral setelah beredar pesan WhatsApp yang diklaim berasal dari Diana Valencia. Dalam pesan tersebut, Diana menyatakan bahwa kartu liputannya dicabut karena dianggap mengajukan pertanyaan yang dinilai "di luar konteks acara." Pernyataan ini kemudian memicu reaksi luas dari komunitas jurnalistik dan publik, termasuk dukungan penuh di kolom komentar akun Instagram pribadi Diana.
Kasus ini mengingatkan publik pada insiden serupa yang dialami jurnalis CNN Amerika Serikat, Jim Acosta, pada 2018. Saat itu, Acosta dicabut izin aksesnya oleh pemerintahan Trump setelah mengajukan pertanyaan keras. Namun, CNN berhasil menggugat dan memenangkan hak akses tersebut di pengadilan, menegaskan prinsip kebebasan pers sebagai pilar demokrasi.
![]() |
Beredar tangkapan layar WhatsApp terkait pernyataan Diana Valencia atas diambilnya ID Card peliputan wartawan istana. Dok: Istimewa |
Titin Rosmasari, Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, mengaku terkejut atas pencabutan akses liputan yang dialami wartawannya. Ia menegaskan bahwa Diana Valencia adalah jurnalis yang secara konsisten melaksanakan tugasnya sebagai peliput presiden. “Kami mempertanyakan alasan BPMI mencabut akses liputan wartawan kami tanpa pemberitahuan yang memadai,” ujar Titin.
Pencabutan kartu pers Diana Valencia menjadi sorotan penting dalam konteks kebebasan pers di Indonesia. Dengan fungsi utama pers sebagai "penjaga demokrasi," langkah ini dianggap dapat menimbulkan efek jera bagi wartawan lain dalam menjalankan tugas peliputan mereka.(***)