Banyuasin Pos – Pemerintah Belanda sepakat mengembalikan sebanyak 30 ribu fosil, artefak, serta dokumen budaya milik Indonesia yang selama ini tersimpan di Belanda. Kesepakatan ini dihasilkan dalam pertemuan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dengan Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, pada Jumat (26/9/2025).
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, mengungkapkan bahwa Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, akan segera menindaklanjuti proses pengembalian benda-benda bersejarah tersebut. Teddy mengatakan prosesnya diperkirakan akan berjalan cepat karena sudah ada komitmen kuat dari pemerintah Belanda.
“Proses pengembalian ini memang sudah berlangsung sejak lama, tapi hari ini berhasil mencapai kata sepakat yang jelas. Besok atau dalam waktu dekat, Menteri Kebudayaan akan melakukan kunjungan ke Museum Leiden, di Belanda, untuk mempercepat pengembalian artefak tersebut ke Tanah Air,” jelas Teddy.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Belanda merupakan bagian dari rangkaian kunjungan luar negeri selama enam hari ke Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda, yang meliputi Sidang Umum PBB ke-80. Selama kunjungan ini, sejumlah komitmen investasi berhasil dicatatkan dengan nilai mencapai USD 23,8 miliar atau sekitar Rp 380 triliun, menurut laporan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy.
Teddy juga menyoroti keberhasilan pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB yang mendapat respons positif dari sejumlah pemimpin dunia termasuk Presiden Amerika Serikat, Perdana Menteri Kanada, Raja Belanda, serta apresiasi langsung via telepon dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Selain itu, dalam pertemuan dengan Gubernur Jenderal Kanada Mary Simon dan Perdana Menteri Mark Carney, Indonesia dan Kanada secara resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
Perjanjian ini memastikan penghapusan tarif untuk 90,5 persen produk Indonesia yang diekspor ke Kanada, memberikan peluang besar memperkuat hubungan perdagangan kedua negara.
Kesepakatan pengembalian fosil dan artefak, serta torehan investasi besar ini menjadi bukti nyata diplomasi aktif Presiden Prabowo dalam memperkuat kedaulatan budaya dan perekonomian nasional di kancah internasional.
Dengan pengembalian benda-benda bersejarah tersebut, diharapkan peningkatan pelestarian budaya Indonesia sekaligus mempererat hubungan bilateral dengan Belanda dan mitra internasional lainnya (***)