![]() |
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar |
Banyuasin Pos – Gelombang kritik yang muncul pasca kehadiran akademisi Amerika Serikat, Prof Peter Berkowitz, dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) berujung pada keputusan besar. Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, meminta agar seluruh aktivitas AKN NU dihentikan sementara waktu.
Permintaan resmi itu disampaikan melalui surat tertanggal 25 Agustus 2025. Dalam surat tersebut, KH Miftachul menegaskan bahwa penghentian dilakukan hingga ada evaluasi menyeluruh yang melibatkan jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU. "Pelaksanaan AKN NU dihentikan atau ditangguhkan sampai dengan adanya evaluasi menyeluruh," demikian kutipan dari surat yang beredar luas di kalangan Nahdliyin.
Keputusan ini tak lepas dari kontroversi kehadiran Berkowitz pada pertengahan Agustus lalu. Akademisi dari Hoover Institution Stanford University itu dianggap memiliki rekam jejak yang kerap mendukung kebijakan zionis Israel, termasuk pandangan kontroversialnya terkait pemindahan warga Gaza ke wilayah Sinai, Mesir. Kehadiran sosok tersebut dalam forum NU sontak memicu perdebatan panjang, baik di internal NU maupun masyarakat luas.
Tak hanya soal penghentian kegiatan, Rais Aam juga meminta agar Nota Kesepahaman antara PBNU dengan Center for Shared Civilizational Values (CSCV) yang menjadi mitra pelaksana AKN NU ikut ditangguhkan. Dengan demikian, kerja sama itu praktis berhenti sampai adanya keputusan baru dari pimpinan tertinggi NU.
Nama Peter Berkowitz sendiri semakin jadi sorotan setelah Universitas Indonesia (UI) juga sempat mengundangnya sebagai pembicara dalam acara akademik. Kehadiran Berkowitz di dua panggung besar Indonesia inilah yang kemudian memperlebar polemik hingga ke ranah publik.
Kini, bola berada di tangan jajaran PBNU untuk menentukan arah baru. Apakah AKN NU akan benar-benar dihentikan permanen atau hanya dirombak dalam format berbeda, semuanya masih menunggu keputusan lebih lanjut. Yang jelas, sikap tegas Rais Aam ini menegaskan posisi NU yang sejak awal dikenal konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina (***)