Notification

×

Iklan

Iklan

Hidup (di Indonesia) Tak Selamanya Indah

Selasa, 02 September 2025 | 18.26 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-02T11:26:54Z
Ilustrasi 
Oleh: M. Irwan P. Ratu Bangsawan
Pemimpin Redaksi Banyuasin Pos 

Kalau ada yang bilang hidup di Indonesia itu selalu indah, mungkin dia belum merasakan riuhnya realita sehari-hari. Memang benar, negeri ini punya laut biru, gunung hijau, dan senyum orang-orang yang ramah. Tapi di balik itu, ada sisi lain yang tidak kalah kuat: rasa lelah, kesal, bahkan getir, yang mau tidak mau jadi bagian dari hidup kita.


Macet, misalnya. Setiap pagi dan sore, jalanan di kota besar seperti arena ujian kesabaran. Awalnya berangkat dengan semangat, tapi begitu terjebak di tengah lautan kendaraan, semua terasa sia-sia. Klakson bersahutan, motor menyalip dari segala arah, dan wajah-wajah penumpang yang makin muram. Dalam momen seperti itu, Indonesia yang indah terasa seperti bayangan jauh.


Lalu ada urusan birokrasi. Banyak orang bercanda kalau mengurus surat di kantor pemerintah butuh “nafas panjang” dan “stok kesabaran ekstra.” Satu tanda tangan bisa berarti bolak-balik ke meja yang berbeda. Rasanya seperti masuk ke labirin tanpa peta. Walau ujung-ujungnya selesai juga, pengalaman itu sering meninggalkan rasa lelah bercampur geli.


Harga kebutuhan pokok juga jadi cerita klasik. Cabai bisa mendadak lebih mahal dari daging, beras melonjak tanpa ampun, dan minyak goreng kadang menghilang entah ke mana. Semua ini ironis, mengingat tanah kita subur dan para petani bekerja keras. Sayangnya, justru mereka yang sering tidak menikmati hasilnya. Di sinilah kita sadar bahwa tidak semua orang merasakan manisnya hidup di negeri kaya ini.


Tapi, di tengah kekusutan itu, ada hal-hal kecil yang membuat kita tetap bertahan. Senyum pedagang kaki lima, tawa anak-anak yang berlari di gang sempit, atau sapaan ramah tetangga ketika pagi. Dari situ kita belajar, kebahagiaan bukan soal keadaan yang sempurna, melainkan tentang cara kita menerima dan menikmatinya.


Jadi, memang benar, hidup di Indonesia tak selamanya indah. Namun, justru ketidaksempurnaan itulah yang membuatnya terasa nyata dan penuh warna. Ada tawa, ada keluhan, ada bangga, ada kecewa—semuanya membentuk cerita yang utuh. Mungkin itulah keindahan sesungguhnya: hidup apa adanya, dengan segala suka dan dukanya (***) 

×
Berita Terbaru Update