![]() |
Benny Kabur Harman |
Banyuasin Pos – Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon hakim agung di Komisi III DPR RI berlangsung panas. Salah satu calon, Hakim Alimin Ribut Sujono, yang pernah menjadi bagian dari majelis hakim yang menjatuhkan vonis mati kepada mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, dinyatakan tidak lolos seleksi.
Dalam proses tersebut, anggota Fraksi Demokrat Benny Kabur Harman sempat melontarkan kritik keras terhadap putusan hukuman mati yang dijatuhkan Alimin. Ia mempertanyakan dasar filosofis serta moral di balik putusan tersebut dengan menegaskan bahwa mencabut nyawa adalah hak Tuhan, bukan manusia. Meski Alimin sudah menjelaskan bahwa keputusan itu lahir dari pergulatan batin panjang, perdebatan tetap tidak terhindarkan.
Kegagalan Alimin kemudian memunculkan spekulasi publik. Banyak yang menduga keputusan itu berkaitan erat dengan keberaniannya menjatuhkan vonis mati kepada Ferdy Sambo, bukan semata-mata soal kompetensi.
Gelombang Kritik di Media Sosial
Reaksi warganet langsung membanjiri kolom komentar di TikTok, terutama melalui akun @clipsstate23 yang mengunggah potongan video fit and proper test tersebut. Banyak komentar bernada kecewa terhadap sikap Benny K Harman, bahkan sampai menyeret nama Partai Demokrat.
Seorang pengguna dengan akun @f_Riswandi_1504 mengingatkan kembali kasus lama ketika Benny pernah viral karena menampar karyawan restoran. Komentar itu disusul akun @Arief yang menegaskan dirinya dan keluarga akan mengharamkan Partai Demokrat selama Benny masih menjadi bagiannya.
Nada serupa datang dari akun @Forester yang mendesak SBY dan AHY untuk segera memecat Benny jika tidak ingin citra partai semakin tercoreng. Akun @tukangkuli menambahkan bahwa Demokrat harus berani bertindak tegas demi menyelamatkan nama partai.
Gaya bertanya Benny dalam uji kelayakan pun tak luput dari kritik. Akun @GiaAsnawi menyindir sikap arogan Benny, sementara @DD14 menilai hal itu sebagai blunder besar yang justru merugikan Demokrat. Komentar lain datang dari @Hendra yang menyebut tindakan Benny hanya menimbulkan kegaduhan.
Di sisi lain, dukungan justru mengalir deras untuk Hakim Alimin. Akun @ApoyHafidz menyerukan “save Hakim Alim,” dan @KiBentarAbrager menilai hakim jujur seperti Alimin adalah kepanjangan tangan Tuhan. Akun @DiyahFitrianiYs bahkan mempertanyakan kualitas DPR, dengan menulis bahwa masih banyak orang yang lebih layak duduk di parlemen ketimbang figur seperti Benny.
Bahkan, beberapa komentar menegaskan kasus ini berimbas pada menurunnya kepercayaan rakyat terhadap Partai Demokrat. Akun @cahayabarukaliwungu menulis, “Kepercayaan rakyat berkurang sama Partai Demokrat.” Lebih keras lagi, akun @BukanTERMULPENJILAT menegaskan bahwa pada Pemilu 2029 mendatang, Demokrat jangan berharap lagi mendapat dukungan rakyat (***)