![]() |
Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa |
Banyuasin Pos – Harapan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan kembali menjadi sorotan dunia setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar voting mengenai resolusi pembentukan negara Palestina. Dari 193 negara anggota, sebanyak 142 negara menyatakan dukungan, 10 negara menolak, sementara 12 negara memilih abstain.
Resolusi yang disebut sebagai “Deklarasi New York” itu lahir dari konferensi internasional di markas besar PBB, New York, pada Juli lalu. Prancis dan Arab Saudi menjadi dua negara penggagas utama. Deklarasi ini berisi peta jalan menuju solusi dua negara: gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera, pembentukan negara Palestina yang berdaulat, sekaligus pelucutan senjata Hamas serta upaya normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab.
Namun, dukungan mayoritas dunia itu tidak serta-merta diterima semua pihak. Amerika Serikat dan Israel berada di barisan penolak, bersama delapan negara lain seperti Argentina, Hungaria, hingga Papua Nugini. Israel menilai deklarasi tersebut hanya “isyarat kosong” yang melemahkan kredibilitas PBB.
Di sisi lain, situasi di lapangan justru kian memprihatinkan. Serangan udara Israel di Gaza belum berhenti. Laporan dari Al-Jazeera menyebutkan, dalam serangan Sabtu (13/9), sedikitnya 62 warga Palestina tewas. Gedung-gedung runtuh, termasuk sekolah-sekolah yang digunakan sebagai tempat pengungsian di bawah naungan PBB. Lebih dari 6.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka demi mencari perlindungan, meski tak banyak tempat aman yang tersisa.
“Warga Gaza kini hidup dalam kondisi yang sangat sulit, di bawah pengepungan dan pemboman yang terus-menerus,” ujar Jubir Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal. Serangan dilaporkan terjadi hampir setiap 10–15 menit, membuat warga tak punya cukup waktu untuk menyelamatkan diri.
Israel berdalih serangan ini merupakan balasan atas aksi Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang. Namun, realitas di lapangan menunjukkan korban terus berjatuhan dari pihak sipil. Hingga kini, lebih dari 64 ribu warga Palestina telah kehilangan nyawa, ratusan ribu terluka, dan lebih dari sejuta orang terusir dari tanahnya sendiri.
Di tengah situasi yang makin kelam, sorotan dunia kembali mengarah pada satu pertanyaan besar: apakah resolusi PBB kali ini bisa membuka jalan damai, atau justru menjadi sekadar catatan diplomatik di atas kertas?
Berikut daftar 10 negara menolak resolusi yang diberi nama resmi 'Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara' tersebut:
1. Argentina
2. Hungaria
3. Mikronesia
4. Nauru
5. Palau
6. Papua Nugini
7. Paraguay
8. Tonga
9. Amerika Serikat
10. Israel
Negara abstain:
1. Albania
2. Ceko
3. Kamerun
4. Ekuador
5. Ethiopia
6. Fiji
7. Samoa
8. Guatemala
9. Makedonia Utara
10. Moldova
11. Sudan Selatan
12. Kongo