Notification

×

Iklan

Iklan

Ramai Isu Royalti Lagu, Musisi Kafe Ogah Nyanyikan Lagu Indonesia

Senin, 04 Agustus 2025 | 07.00.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-04T02:28:26Z
Tangkapan layar kehebohan netizen di X 

Banyuasin Pos Polemik pembayaran royalti lagu kembali mencuat dan memicu perbincangan hangat di media sosial, khususnya di platform X (sebelumnya Twitter). Isu ini bermula dari keluhan para penyanyi kafe dan pelaku musik yang merasa terbebani dengan kewajiban membayar royalti saat membawakan lagu-lagu Indonesia secara live. Dalam salah satu unggahan video yang viral, beberapa musisi mengaku lebih memilih menyanyikan lagu-lagu Barat agar terhindar dari urusan royalti.

“Bayaran yang kita terima saat tampil pun hanya 300 ribu – 1,5 juta. Tak akan pernah bisa buat bayar royalti,” ujar salah satu penyanyi kafe dalam video yang dibagikan akun @rumpi_gosip. Unggahan tersebut memicu perdebatan antara warganet, sebagian mendukung, namun tidak sedikit pula yang memberikan tanggapan kritis.

Salah satu akun bernama @bdwpsutomo menulis, “Yang wajib bayar tuh kafenya, bukan penyanyinya. Kafe live music mingguan cuma butuh modal 600–800 ribuan per bulan ke LMK buat legal nyanyiin lagu lokal.” Ia juga menambahkan bahwa jika masih ngeles dan merasa sebagai korban, maka itu bukan karena royalti yang mahal, melainkan karena kebiasaan "maling" karya orang lain.

Sementara itu, warganet lain dengan nama @ArisNurOne menilai kebijakan royalti ini bisa menjadi bumerang. “Maunya mensejahterakan tapi malah bikin nyungsep karena promosi atau iklan dari mulut ke mulut nggak jalan. Nggak ingat ya kalau dinyanyikan orang lain itu terhitung iklan gratis?” tulisnya. Ungkapan senada disampaikan oleh akun @jackcfrost yang menyebut, “Harusnya penyanyi senang lagunya diputar di restoran, nggak usah keluar biaya udah dapat iklan gratis.”

Tak sedikit pula yang mempertanyakan rincian aturan ini. Akun @akuchi9000 menanyakan, “Apakah memutar lagu saat resepsi pernikahan juga harus bayar royalti?” Sementara @a_and1kur bertanya, “Apakah live music di luar negeri juga bayar royalti jika konser di kafe?” Diskusi ini menunjukkan masih banyak kebingungan publik terkait batasan penggunaan lagu dalam ruang publik.

Ada juga kekhawatiran bahwa kebijakan royalti yang terlalu ketat justru akan menjauhkan publik dari musik Indonesia sendiri. Seorang pengguna bernama @Ruddytabooty69 menulis singkat namun mengena, “Kalian dengerin musik Indo?” Sebagian pengguna lain bahkan menyatakan ingin menyanyikan lagu luar negeri saja karena dianggap lebih bebas.

Perdebatan ini menunjukkan pentingnya sosialisasi ulang tentang sistem royalti di Indonesia, termasuk siapa yang sebenarnya wajib membayar, berapa besarannya, dan bagaimana manfaatnya bagi musisi lokal. Tanpa edukasi yang tepat, kebijakan yang sejatinya bertujuan menyejahterakan para pencipta lagu justru bisa menjadi bumerang yang memperparah jarak antara musik lokal dan pendengarnya (***) 

×
Berita Terbaru Update