![]() |
Foto: Humas Pemkab Banyuasin |
Turut hadir langsung Bupati Banyuasin H. Askolani bersama Wakil Bupati Netta Indian. Mereka datang tidak sendiri—rombongan Sekretariat Daerah, pimpinan OPD, unsur Forkopimda, serta para tamu undangan juga tampak mengisi ruang sidang paripurna. Hadirnya kepala daerah dalam forum resmi seperti ini dinilai sebagai wujud nyata keterlibatan penuh dalam proses pembentukan arah kebijakan fiskal daerah.
Paripurna kali ini juga memuat agenda penting: penyampaian pandangan umum dari masing-masing fraksi di DPRD. Pandangan ini bukan sekadar formalitas, namun menjadi bahan awal untuk menyusun nota kesepakatan bersama yang akan menjadi fondasi kuat dalam merancang APBD-P 2025.
“Kami menyerap seluruh masukan fraksi sebagai bahan evaluasi untuk menyempurnakan APBD perubahan agar lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar Bupati Askolani dalam sambutannya.
Sidang paripurna berlangsung dinamis. Kritik, catatan, hingga masukan tajam dari fraksi-fraksi mengisi ruang demokrasi yang hidup. Isu efisiensi belanja daerah, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), hingga skala prioritas pembangunan daerah menjadi sorotan utama dalam perdebatan yang konstruktif.
Dari sisi legislatif, kehadiran langsung Bupati dan Wakil Bupati mendapatkan apresiasi tinggi. Mereka menilai kehadiran tersebut menunjukkan keseriusan dan komitmen kepala daerah dalam mewujudkan transparansi serta akuntabilitas dalam penyusunan anggaran.
Harapannya, proses pembahasan APBD-P selanjutnya akan berjalan lebih fokus, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil—yakni kesejahteraan masyarakat Banyuasin (***)