 |
| Foto banyuasinkab.go.id |
Banyuasin Pos – Keputusan besar akhirnya diambil Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Pasar Pangkalan Balai, yang sudah berdiri sejak 1984 dan menjadi denyut nadi perdagangan di jantung kota, dipastikan akan ditutup secara permanen. Para pedagang bakal segera direlokasi ke Pasar Cangkring, Kelurahan Kedondong Raye.
Rapat penting mengenai relokasi ini digelar di Ruang Rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuasin, Rabu (20/8). Sekda Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, S.T., M.M., M.B.A., IPU., ASEAN Eng., memimpin langsung jalannya rapat yang juga dihadiri pejabat penting, mulai dari Kepala Dinas Koperindag, Kepala BPKAD, anggota DPRD Banyuasin, OPD terkait, forkopimda, hingga perwakilan pedagang.
Menurut Sekda Erwin, langkah relokasi tidak bisa ditunda lagi. Fasilitas Pasar Pangkalan Balai dinilai sudah tidak layak dan tidak mampu lagi mendukung aktivitas perdagangan yang nyaman dan bersih. “Pasar baru di Cangkring punya fasilitas lebih baik. Jangan anggap perpindahan ini sebagai beban, tapi jadikan peluang untuk kemajuan bersama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Erwin menegaskan bahwa pasar baru ini diharapkan bukan hanya sekadar tempat jual beli, tetapi juga motor penggerak pertumbuhan ekonomi. “Kalau tidak kita mulai, kota ini tidak akan maju. Pasar Cangkring bisa jadi titik awal untuk menghidupkan sentra-sentra ekonomi lain di Banyuasin,” tambahnya.
Dengan keputusan ini, aktivitas jual beli di Pasar Pangkalan Balai akan diberhentikan sepenuhnya. Pemerintah menegaskan, lokasi pasar lama tidak boleh lagi digunakan untuk aktivitas perdagangan maupun dibangun kembali menjadi pasar baru.
Relokasi ini tentu menjadi babak baru bagi para pedagang dan masyarakat Pangkalan Balai. Pasar legendaris yang sudah lebih dari tiga dekade berdiri kini resmi tinggal kenangan, digantikan dengan wajah baru perdagangan di Pasar Cangkring (***)
.webp)
