Jakarta, Banyuasin Pos — Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa makna kemerdekaan Indonesia belum bisa dikatakan utuh jika masih ada rakyat yang mengalami kelaparan dan kemiskinan. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Doa Kebangsaan memperingati 80 Tahun Indonesia Merdeka yang digelar di Taman Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Jumat, 1 Agustus 2025.(2/8/25)
Menurut Menag Nasaruddin, kemerdekaan bukan sekadar perayaan historis atau simbolik, tetapi harus dirasakan secara nyata oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk dalam aspek kesejahteraan dan terpenuhinya kebutuhan dasar seperti pangan. “Kemerdekaan kita belum sempurna jika masih ada anak-anak yang kelaparan. Bagaimana masa depan bangsa ini jika generasi muda tidak mendapatkan asupan yang layak?” ujar Nasaruddin.
Ia juga menambahkan bahwa upaya membebaskan masyarakat dari kemiskinan dan kelaparan menjadi salah satu cara paling nyata dalam memaknai kemerdekaan itu sendiri. Tantangan besar bangsa saat ini adalah memastikan seluruh rakyat bisa menikmati kebebasan secara utuh, tidak hanya secara formal tapi juga dalam kesejahteraan sosial.
Menag Nasaruddin mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan kelaparan melalui berbagai program yang terintegrasi dan berkelanjutan. “Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Pernyataan tersebut menjadi pengingat penting menjelang Hari Kemerdekaan, bahwa kemerdekaan sejati harus melibatkan keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan demi bangsa yang kuat dan berdaya saing.(***)