![]() |
Menteri Keuangan Sri Mulyani |
Banyuasin Pos — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan peningkatan signifikan anggaran pendidikan yang dialokasikan khusus untuk guru, dosen, dan tenaga kependidikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Anggaran tersebut mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 178,7 triliun menjadi Rp 274,7 triliun, meningkat hampir Rp 100 triliun.(22/08/25)
Dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI pada Kamis, 21 Agustus 2025, Sri Mulyani menyatakan bahwa alokasi ini merupakan bagian dari anggaran pendidikan yang langsung dinikmati oleh para tenaga pendidik. "Dari anggaran pendidikan yang langsung dinikmati oleh dosen, guru, dan tenaga pendidik adalah Rp 274,7 triliun. Ini juga kenaikan dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Rinciannya meliputi Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-PNS sebesar Rp 19,2 triliun yang diperuntukkan bagi 754.747 guru, dan TPG PNS daerah sebesar Rp 69 triliun untuk 1,6 juta guru. Selain itu, Tunjangan Profesi Dosen (TPD) non-PNS dialokasikan sebesar Rp 3,2 triliun untuk 80.325 dosen. Anggaran juga mencakup tunjangan dan gaji untuk guru dan dosen PNS sebesar Rp 120,3 triliun. “Jadi, guru non-PNS juga mendapatkan TPG dari APBN, begitu pula dosen non-PNS,” tambah Sri Mulyani.
Pemerintah juga menyiapkan anggaran pendidikan khusus untuk siswa dan mahasiswa sebesar Rp 301,2 triliun. Program-program yang termasuk di dalamnya adalah bidikmisi/kartu Indonesia pintar (KIP) kuliah senilai Rp 17,2 triliun, beasiswa LPDP sebesar Rp 25 triliun, program Indonesia pintar (PIP) Rp 15,5 triliun, serta program makan bergizi gratis sebesar Rp 223 triliun.
Selain itu, terdapat alokasi anggaran Rp 150,1 triliun untuk sekolah dan kampus. Dana ini digunakan untuk pembangunan sekolah rakyat sebesar Rp 24,9 triliun, bantuan operasional sekolah (BOS) Rp 64,3 triliun, bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (BOP PAUD) Rp 5,1 triliun, bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) Rp 9,4 triliun, renovasi madrasah dan sekolah Rp 22,5 triliun, serta pembangunan sekolah unggulan Garuda Rp 3 triliun.
Secara keseluruhan, anggaran pendidikan untuk tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp 757,8 triliun, naik dari outlook 2025 yang sebesar Rp 690,1 triliun. Sri Mulyani menegaskan bahwa anggaran ini telah disesuaikan dengan aspirasi DPR dan amanat konstitusi, yang mengharuskan porsi anggaran pendidikan mencapai 20 persen dari keseluruhan belanja negara.(***)