![]() |
Dok. Roemah Soematera. |
Oleh: Roemah Soematera
Banyuasin Pos — "Korps Marechaussee te Voet" atau yang dikenal dengan nama "Marsose", merupakan satuan penegak hukum berbalut militer yang dibentuk pada era kolonial di Hindia Belanda oleh KNIL. Mereka dibentuk sebagai respon taktis terhadap perlawanan di Aceh. Awalnya pasukan ini dibentuk di Belanda pada 26 Oktober 1814 oleh Kerajaan Belanda berdasarkan dekrit no 48. Pencetus ide pasukan ini adalah Mohammad Syarif yang berasal dari Minangkabau.
Marsose juga disebut sebagai tentara bayaran yang dalam istilah bahasa Inggris disebut Mercenary. Selain itu, pasukan ini populer dengan sebutan "Soldier of Fortune" yang artinya adalah pasukan yang dibayar demi memenangkan sebuah peperangan. Mereka tidak memperdulikan siapa lawannya, baik itu pribumi atau orang asing. Selama dibayar, mereka akan mengabdi sepenuhnya.
Oleh karena itu, Marsose adalah jawaban atas kesulitan Hindia Belanda dalam melumpuhkan perlawanan masyarakat Aceh pada saat itu. Tidak hanya diterjunkan di Aceh saja, mereka juga ditugaskan untuk menghadapi pemberontakan di beberapa daerah. Aksi mereka terekam dalam majalah pensiunan bernama "Trompet" No. 70 (November 1939), dimana menuliskan tentang seorang Kopral kelahiran Tual, Maluku Tenggara yang bernama Simon Leiwakabessy.
Pada 25 Januari 1870, dirinya beraksi di Cot Bamboton, dan di Pidie pada 24 Agustus 1903. Meski mereka kalah jumlah, namun Leiwakabessy juga tak kalah bengisnya. Diriwayatkan Leiwakabessy lari ke muka, dengan melewati dua temannya dan sekonyong-konyong berada di tengah-tengah dari musuh yang lari. Dua orang ditembak mati oleh Leiwakabessy.
Ketika melihat musuh-musuhnya lari ke bawah, dirinya dan beberapa temannya mengambil jalan pendek dan potong jalan pas. Kemudian, ditembaknya lagi empat musuh.
Maka, di tangan dia, sebanyak 6 jiwa jatuh lengkap beserta senjata-senjatanya, yakni 3 pucuk senpi tipe Beaumont dan 3 pucuk tipe Voorlad.
Mantan Marsose kelahiran Pulau Jawa yang terkenal adalah Alm. Jenderal Gatot Subroto (1907-1962), beliau dikenal sebagai Pahlawan Nasional dan petinggi TNI yang berjasa & dikenang selamanya.(Yoga-Roemah Soematera)
Ini Soematera, Ini Roemah Kita!!!
Sumber:
Matanasi, Petrik. "Untuk DOM Aceh Zaman Old, Belanda Punya Marsose.