Notification

×

Iklan

Iklan

Benarkah IKN Gagal Jadi Ibukota Negara? Mengapa?

Kamis, 24 Juli 2025 | 21.06.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-25T07:01:49Z

Oleh: M. Irwan P. Ratu Bangsawan 

Dulu IKN disambut seperti selebritas baru yang siap menggantikan peran utama Jakarta. Nama resminya "Ibu Kota Nusantara", tapi sekarang mulai terdengar seperti "Ikutan Kena Nasib". Diumumkan megah, dijanjikan canggih, digambar penuh harapan, tapi realisasinya? Seperti rumah kosong yang baru jadi atapnya, tapi sudah dipesan untuk syuting upacara kenegaraan. Dan sekarang, Partai NasDem dengan santai bilang: "Gimana kalau IKN jadi ibukota Kalimantan Timur aja?" Wah, downgrade tanpa notifikasi.

Memang, kalau dilihat-lihat, IKN lebih mirip proyek wisata dadakan daripada pusat pemerintahan masa depan. Dari tol yang belum sepenuhnya tembus, sampai listrik yang masih menyala-nyala di peta rencana. Apalagi kereta cepat yang katanya menyambungkan hati rakyat dan pejabat—ternyata masih dalam tahap mimpi panjang. Kalau mau jujur, IKN ini sudah cocok jadi lokasi konten YouTube: “Menjelajahi Kota Masa Depan yang Belum Siap Hari Ini!”

Di Jakarta sendiri, para birokrat masih duduk nyaman. Presiden? Masih pidato di Istana Merdeka. DPR? Masih debat di Senayan, bukan di tengah semak belukar Kalimantan. Rupanya, UU pemindahan ibu kota tak secepat pemindahan lokasi syuting sinetron. Bahkan Keppres soal pemindahan ibu kota pun belum diteken. Jadi siapa yang bilang Jakarta sudah bukan ibukota? Mungkin cuma papan nama IKN dan akun medsosnya.

Kini publik dibuat bingung: ini proyek serius atau semacam prank nasional? Dana terus mengalir, tapi yang selesai baru jalan protokol. Menteri berpindah ke sana pakai helikopter, rakyat cuma bisa lihat lewat drone YouTube. Tapi, tenang… katanya tahun 2045 baru rampung. Tunggu 20 tahun lagi, siapa tahu sudah jadi kota pensiun.

Dan menariknya, yang paling semangat membela IKN justru bukan warga lokal, tapi influencer nasional. Mereka bilang ini lambang kemajuan bangsa. Padahal yang dibutuhkan rakyat sederhana: listrik nyala, sinyal stabil, dan toilet bersih. Tapi ternyata pemerintah lebih fokus pada “simbol” daripada “fungsi”.

Jadi, apakah IKN gagal jadi ibukota? Ya, kalau melihat fakta. Tapi kalau melihat niat, semangat, dan presentasi PowerPoint… ya, tetap bisa dibilang “sukses secara naratif”. Selamat datang di era pembangunan yang lebih cepat viral daripada selesai (***)
×
Berita Terbaru Update