-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Muhammadiyah Dorong Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Berbasis “4P”: Paradise Jadi Tujuan Utama

Sabtu, 01 November 2025 | 08.38 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-01T01:38:12Z
Foto muhammadiyah.or.id


Banyuasin Pos — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Anwar Abbas, menyerukan perlunya perubahan cara pandang terhadap pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, paradigma yang selama ini diacu dunia melalui Sustainable Development Goals (SDGs) dengan prinsip 3PPeople, Planet, Profit — belumlah cukup untuk menjawab tantangan spiritual dan moral manusia modern.

Dalam sambutannya saat membuka Pelatihan Kader Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Jumat (31/10), Anwar menambahkan satu unsur penting yang menjadi pembeda: Paradise atau surga. Unsur ini, katanya, seharusnya menjadi “P” pertama dan utama dalam setiap langkah pembangunan.


“Silakan mencari usaha dan profit, tapi jangan dimakan sendiri. Bagilah dengan orang lain, dan jangan merusak bumi. Islam mengajarkan bahwa visi kita harus melompat jauh ke hari akhir. Itulah ‘Paradise’ yang menjadi arah utama pembangunan berkelanjutan menurut Islam,” tutur Anwar Abbas di hadapan peserta pelatihan.


Menurut Anwar, prinsip Paradise menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh semata berorientasi pada keuntungan duniawi. Tanpa kesadaran spiritual dan tanggung jawab sosial, orientasi pada profit justru mempercepat kehancuran bumi. “Kalau dunia diurus oleh mereka yang hanya mengejar laba, maka bumi akan semakin hancur. Kita butuh paradigma baru yang lebih manusiawi dan berkeadaban,” tegasnya.


Sementara itu, Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung, menjelaskan bahwa pihaknya telah memusatkan perhatian pada tiga hal penting dalam tiga tahun terakhir: pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan perdagangan karbon (carbon trade).


Terkait limbah, Azrul mengungkapkan bahwa Muhammadiyah telah mengembangkan teknologi yang mampu mengubah limbah plastik menjadi bahan bernilai guna, seperti pakaian, tas, dan sajadah. Di bidang energi, ia mendorong kerja sama antara perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) untuk menciptakan sumber energi alternatif serta melakukan audit energi.


Adapun dalam isu carbon trade, Azrul menilai Indonesia belum cukup serius menatap potensi besar dari bisnis hijau ini. “Padahal perdagangan karbon sudah menjadi gaya hidup ekonomi dunia. Sayangnya, kita belum menjadikannya peluang strategis,” ujarnya.


Melalui gagasan Paradise sebagai orientasi pembangunan, Muhammadiyah ingin mengingatkan umat bahwa menjaga bumi bukan sekadar tuntutan sosial atau ekonomi, tetapi juga ibadah dan jalan menuju ridha Allah (***) 

×
Berita Terbaru Update