-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Rempah Sumatera Selatan Harus Jadi Identitas dan Kekayaan Alam, Bukan Sekadar Komoditas

Senin, 27 Oktober 2025 | 10.18 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-27T03:18:08Z
Gubernur Sumsel Herman Deru membuka Festival Rempah 2025 dan menegaskan pentingnya menjadikan rempah sebagai identitas serta kekayaan alam daerah, bukan sekadar komoditas ekonomi. Foto: Istimewa 

Palembang, Banyuasin Pos— Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru menegaskan pentingnya menjadikan rempah sebagai bagian dari identitas daerah dan kekuatan ekonomi berkelanjutan, bukan sekadar komoditas dagang semata. Hal itu disampaikannya saat membuka secara resmi Festival Rempah Sumatera Selatan 2025, yang digelar di PTC Mall Palembang, Jumat (24/10/2025). Acara yang diinisiasi oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan ini akan berlangsung selama tiga hari, hingga 26 Oktober 2025. Festival tersebut menjadi ruang bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk menampilkan kekayaan rempah khas dari berbagai kabupaten dan kota di Bumi Sriwijaya.


Dalam sambutannya, Herman Deru menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai, Sumatera Selatan memiliki kekayaan alam luar biasa, termasuk beragam jenis rempah yang selama ini menjadi bagian dari sejarah perdagangan dunia.


 “Rempah bukan hanya soal rasa dan aroma, tapi juga soal identitas, jati diri, serta peluang ekonomi besar bagi masyarakat Sumsel. Kita harus mengelolanya dengan bijak agar bermanfaat bagi generasi mendatang,” ujar Gubernur.




Ia juga mengajak para kepala daerah untuk berinovasi dan menjadikan rempah sebagai produk unggulan daerah. Menurutnya, jika dikelola secara profesional, rempah dapat menjadi sumber ekonomi baru yang menyejahterakan masyarakat.


 “Festival ini momentum untuk membuka mata semua pihak. Jangan sampai kekayaan alam kita tidak dimanfaatkan. Mari jadikan rempah sebagai kebanggaan dan ciri khas daerah yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” tambahnya.




Sementara itu, Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru menjelaskan bahwa Festival Rempah bukan hanya ajang pameran produk, melainkan juga gerakan budaya dan edukasi ekonomi kreatif. Tahun ini, pihaknya menggandeng ICSB Sumatera Selatan dan pelaku UMKM kuliner bertema Asian Food, agar olahan rempah lokal dikemas lebih modern dan menarik bagi generasi muda. “Kami ingin rempah bukan hanya dikenal sebagai bahan dapur, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup, identitas, dan kebanggaan daerah,” tutur Feby Deru.




Festival Rempah 2025 menampilkan stand dari PKK kabupaten dan kota se-Sumatera Selatan, lengkap dengan beragam produk olahan rempah, mulai dari bumbu tradisional, minuman herbal, hingga inovasi kosmetik alami berbasis rempah lokal.


Turut hadir dalam pembukaan acara, sejumlah kepala daerah dan tokoh penting, antara lain Walikota Lubuk Linggau Rachmat Hidayat, Bupati Banyuasin Askolani, Bupati OKU Teddy Meilwansyah, Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad, serta perwakilan Bank Indonesia Sumsel Rachmat Wibowo dan Koordinator ICSB Samanta Tivani HD.


Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, PKK, pelaku usaha, dan masyarakat, Festival Rempah 2025 menjadi simbol nyata bahwa kekayaan rempah Sumatera Selatan adalah warisan yang hidup menghubungkan budaya, ekonomi, dan kebanggaan daerah dalam satu rasa yang khas: rasa Sriwijaya.(***)

×
Berita Terbaru Update