-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Akhirnya! Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir, Warga Pulang di Tengah Reruntuhan

Senin, 13 Oktober 2025 | 10.24 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-13T03:24:23Z
Foto Reuters 

Banyuasin Pos Di antara puing dan debu, Gaza mulai bernafas kembali. Setelah berbulan-bulan suara ledakan menjadi latar kehidupan, kini yang terdengar hanyalah langkah kaki orang-orang yang pulang—mereka yang masih bertahan, dengan luka yang belum sempat sembuh.


Dari Washington, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa perang di Gaza resmi berakhir. Ia menyebut kesepakatan damai telah dicapai: Hamas akan membebaskan para sandera, dan sebagai imbalannya Israel akan melepaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina.


Kabar ini disambut dengan napas panjang oleh dunia. Namun di Gaza, maknanya lebih dari sekadar “akhir perang”. Ini adalah awal dari perjalanan panjang untuk pulang, membangun kembali rumah, dan menata hati yang porak-poranda.


Sumber dari AFP melaporkan bahwa meski perjanjian telah disetujui secara garis besar, masih ada perdebatan kecil di meja negosiasi. Hamas bersikeras agar tujuh pemimpin senior Palestina dimasukkan dalam daftar tahanan yang akan dibebaskan.

Perdebatan itu mencerminkan betapa rapuhnya kesepakatan damai — sebuah perdamaian yang masih harus dijaga agar tak retak oleh dendam lama.


Dalam penerbangan menuju Israel, Trump dengan nada optimis berkata, “Perang telah berakhir.” Ia dijadwalkan berpidato di hadapan parlemen Israel sebelum melanjutkan perjalanan ke Mesir, negara yang akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin dunia membahas langkah selanjutnya menuju perdamaian Gaza.


Sementara itu, di jalanan Gaza yang berdebu, warga mulai kembali. Mereka membawa karung berisi pakaian, foto keluarga, dan doa yang belum sempat dipanjatkan. Seorang ibu memungut batu bata dari sisa rumahnya, berharap bisa membangunnya lagi suatu hari nanti. Seorang anak kecil memeluk boneka yang setengah terbakar — satu-satunya kenangan dari rumahnya yang hilang.


“Yang penting kami bisa pulang,” ujar salah seorang warga kepada wartawan lokal.
Pulang, meski yang dituju bukan lagi rumah, melainkan tanah yang pernah jadi saksi tawa.

Perang boleh berhenti, tetapi penderitaan Gaza belum benar-benar usai. Listrik masih padam, air bersih masih sulit, dan ketakutan belum benar-benar lenyap. Namun di antara reruntuhan, ada satu hal yang tumbuh pelan-pelan — harapan (***) 


×
Berita Terbaru Update