Notification

×

Iklan

Iklan

Purbaya Yudhi Sadewa: Dari Anak Bogor hingga Bendahara Negara

Senin, 08 September 2025 | 18.30 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-08T11:49:02Z
Purbaya Yudhi Sadewa
Di sebuah kota berhawa sejuk bernama Bogor, 7 Juli 1964, lahirlah seorang anak laki-laki yang kelak akan memegang salah satu jabatan paling strategis di republik ini: Menteri Keuangan. Namanya Purbaya Yudhi Sadewa. Sejak kecil, ia dikenal tekun, dengan rasa ingin tahu yang tak pernah padam. Kecintaannya pada ilmu membuat langkahnya menapaki dunia pendidikan tidak hanya berhenti di kampus dalam negeri, tapi juga merambah ke dunia akademik internasional.

Jejak Pendidikan

Purbaya memulai jalan akademiknya di Institut Teknologi Bandung (ITB), mengambil jurusan Teknik Elektro. Keputusan ini membentuk dasar berpikir logis dan sistematis yang kelak sangat membantunya di dunia kebijakan. Namun, rasa haus akan ilmu mendorongnya melangkah lebih jauh. Ia kemudian terbang ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan doktoral di Purdue University, Indiana. Di sanalah ia mengasah diri hingga meraih gelar Ph.D bidang ekonomi—sebuah titik balik yang mengarahkan perjalanannya ke jalur baru: dunia ekonomi dan keuangan.


Karier Awal

Awal tahun 2000 menjadi gerbang penting dalam kariernya. Ia bergabung sebagai Senior Economist di Danareksa Research Institute, lalu meniti tangga demi tangga hingga dipercaya sebagai Chief Economist dan Direktur PT Danareksa Sekuritas. Dunia pasar modal, yang penuh dinamika, justru mengasah kecakapannya membaca arah kebijakan dan tren ekonomi. Tidak berhenti di sana, ia juga mengemban tugas sebagai komisaris di anak usaha Danareksa, sambil memegang izin sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek dari Bapepam-LK.


Dari Istana ke Kementerian

Nama Purbaya mulai masuk radar pemerintahan ketika ia dipercaya menjadi Staf Khusus Menko Perekonomian Hatta Rajasa di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Karier birokrasi itu terus berlanjut pada masa Presiden Joko Widodo. Tahun 2015, ia masuk Kantor Staf Presiden (KSP) sebagai Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis. Tiga tahun kemudian, ia pindah ke Kemenko Maritim dan Investasi, memegang jabatan penting di bidang koordinasi kedaulatan maritim dan energi.


Selain itu, ia juga mendapat amanah sebagai Komisaris PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Persero, induk holding BUMN tambang MIND ID. Dari posisi ini, ia ikut mengawal kebijakan strategis sektor energi dan sumber daya alam yang sangat vital bagi Indonesia.


Mengawal Stabilitas Keuangan di LPS

Puncak karier birokrasi Purbaya tercapai pada 2020 ketika Presiden Jokowi menunjuknya sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dari kursi itu, ia duduk sejajar dengan Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua OJK dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).


Di masa kepemimpinannya, LPS berhasil menjaga kepercayaan publik terhadap sistem perbankan nasional. Cakupan penjaminan LPS melonjak hingga 99,9 persen dari seluruh rekening simpanan perbankan—angka yang jauh di atas standar minimum undang-undang. Prestasi itu menunjukkan kemampuan manajerial sekaligus komitmen Purbaya untuk memastikan uang rakyat tetap aman.


Tugas Baru sebagai Bendahara Negara

Tanggal 8 September 2025 menjadi babak baru dalam perjalanan panjangnya. Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Tugas yang diembannya bukan perkara mudah: mengawal fiskal negara, menjaga stabilitas ekonomi, dan memastikan setiap rupiah anggaran berpihak pada kesejahteraan rakyat.


Purbaya kini berdiri di panggung utama kebijakan ekonomi Indonesia. Dari seorang anak Bogor yang tekun belajar, ia menjelma menjadi tokoh penting yang dipercaya mengatur keuangan negara. Bagi banyak orang, perjalanan hidupnya adalah bukti bahwa ilmu, kerja keras, dan integritas mampu membawa seseorang ke posisi strategis yang menentukan arah bangsa (***) 

×
Berita Terbaru Update