Notification

×

Iklan

Iklan

Membaca Banyuasin Lewat Batik Motif Renah

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 12.13.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-13T12:19:31Z
Batik Renah 
Bagi sebagian orang, batik hanyalah kain indah bermotif. Namun di Banyuasin, setiap helai batik adalah cerita, doa, dan identitas. Salah satunya adalah Batik Motif Renah, yang lahir dari kekayaan alam dan kearifan lokal masyarakat Banyuasin.

Motif Renah terinspirasi dari hamparan tanah rawa dan pesisir yang menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap Banyuasin. Kata renah sendiri dalam bahasa lokal mengacu pada tanah rendah yang kerap terendam air, tempat berbagai flora dan fauna tumbuh dengan subur.


Sejak zaman dahulu, kawasan renah menjadi sumber kehidupan. Di sanalah nelayan mencari ikan, petani menanam padi rawa, dan anak-anak bermain di tepian air. Semua itu kemudian dituangkan ke dalam motif batik, sebagai bentuk penghormatan terhadap alam yang memberi.


Secara visual, Motif Renah memadukan ornamen dedaunan, bunga, dan garis-garis melengkung yang menggambarkan aliran air. Warna-warna hangat seperti cokelat tanah, hijau daun, dan kuning keemasan kerap mendominasi, menciptakan kesan alami dan elegan.


Makna filosofisnya tak sekadar estetika. Motif Renah mengajarkan harmoni antara manusia dan alam. Seperti tanah renah yang menerima air dengan lapang, manusia pun diharapkan mampu menerima perubahan dan beradaptasi demi kelangsungan hidup.


Filosofi di Balik Kain

Motif ini lahir dari kreativitas seniman Banyuasin yang menggabungkan inspirasi alam dengan inovasi desain. Proses pembuatannya kini memadukan teknik batik tulis dengan sentuhan modern seperti cap tembaga dan pewarna ramah lingkungan, sehingga menghasilkan motif yang detail namun tetap efisien diproduksi.


Pengrajin lokal diharapkan berperan penting menjadi duta budaya yang memperkenalkan Motif Renah ke berbagai pameran daerah dan nasional. Dalam setiap helai kain, tersimpan kebanggaan sebagai penjaga identitas Banyuasin.


Selain sebagai karya seni, batik ini juga membawa pesan lingkungan. Latar belakang renah sebagai ekosistem penting membuat motif ini menjadi pengingat untuk menjaga kawasan rawa dari kerusakan akibat pembukaan lahan atau pencemaran.


Pada akhirnya, Motif Renah bukan hanya tentang keindahan kain, tapi tentang cara kita membaca Banyuasin lewat simbol-simbol yang diwariskan. Ia adalah cerita yang bisa disentuh, dikenakan, dan dibawa ke mana pun, tanpa kehilangan jejak asalnya.


Dan selama masyarakat Banyuasin terus mencintai serta melestarikannya, Batik Motif Renah akan tetap hidup — seperti tanah renah yang selalu siap menyambut air, menyuburkan kehidupan, dan mengalirkan cerita (***) 

×
Berita Terbaru Update