-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Waspada Penyakit ISPA, Banyuasin Tercatat Kasus Tertinggi!

Jumat, 24 Oktober 2025 | 22.04 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-24T15:04:45Z
Kasus ISPA di Sumatera Selatan tembus 390.354 hingga September 2025. Dinas Kesehatan Sumsel mencatat peningkatan kasus di Palembang, Banyuasin, Muara Enim, Muba, dan Lahat. Foto: Freepik

Palembang, Banyuasin Pos – Lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, hingga September 2025 tercatat 390.354 kasus ISPA tersebar di 17 kabupaten dan kota. Angka ini menunjukkan tren kenaikan dalam tiga bulan terakhir, seiring dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan meningkatnya polusi udara di beberapa wilayah perkotaan.


Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumsel, Ira Primadesa, menjelaskan bahwa peningkatan signifikan mulai terlihat sejak Juli, dengan lonjakan terbesar pada Agustus dan September. “Kenaikan kasus mencapai sekitar 0,6 persen atau setara dengan 551 kasus. Meski masih di bawah angka tahun lalu, tren ini perlu diwaspadai karena berpotensi meningkat seiring perubahan cuaca ekstrem,” ujarnya di Palembang, Sabtu (18/10/2025). Dari 17 kabupaten dan kota, lima daerah dengan kasus tertinggi tercatat di Kota Palembang, Muara Enim, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Lahat. Kondisi ini menunjukkan bahwa penyakit ISPA tidak hanya menyerang wilayah padat penduduk, tetapi juga daerah industri dan perkebunan yang memiliki tingkat polusi udara lebih tinggi.


Menurut Ira, faktor penyebab ISPA di Sumsel tidak jauh berbeda dengan wilayah lain, yakni kombinasi antara cuaca lembap, paparan polusi udara, asap kendaraan, serta perilaku hidup masyarakat. Ia menegaskan bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan lansia dengan daya tahan tubuh rendah. “Ketika daya tahan tubuh menurun, virus dan bakteri lebih mudah masuk melalui saluran pernapasan,” jelasnya.


Untuk menekan penyebaran, Dinas Kesehatan Sumsel terus mengimbau masyarakat agar memperkuat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Masyarakat diminta menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencuci tangan menggunakan sabun setelah beraktivitas, serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Selain itu, penggunaan masker di luar rumah dan penerapan etika batuk menjadi langkah sederhana namun efektif dalam mencegah penularan.


Ira juga menambahkan, istirahat cukup dan menghindari paparan langsung asap kendaraan maupun asap pembakaran dapat membantu menjaga kesehatan paru-paru. “Gunakan jaket atau payung saat cuaca dingin atau hujan, dan segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami batuk, demam, atau sesak napas selama lebih dari tiga hari,” imbaunya. Kasus ISPA di Sumatera Selatan menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan polusi udara kini berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga medis, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk meminimalkan risiko penyebaran penyakit pernapasan yang semakin sering muncul di musim pancaroba ini.(***)

×
Berita Terbaru Update