 |
| Kementerian Kesehatan RI mengumumkan hotline 119 untuk pelaporan cepat kasus keracunan makanan MBG. Gejala mual, muntah, pusing, atau sesak langsung ditindaklanjuti Public Safety Center (PSC). Info darurat, prosedur penanganan, dan perlindungan kesehatan masyarakat tersedia 24 jam. Sumber: Kemenkes |
Langkah ini merupakan respons cepat atas maraknya kasus keracunan makanan dalam program MBG yang telah menyebabkan ribuan korban di berbagai daerah sejak awal tahun hingga September 2025.
Hotline 119 dapat diakses 24 jam dan bebas pulsa, serta terintegrasi dengan layanan Public Safety Center (PSC). Selain nomor telepon, masyarakat juga dapat melapor melalui WhatsApp di +62 87777591097 atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk penanganan medis segera.
Petugas PSC akan menindaklanjuti setiap aduan, memastikan korban keracunan mendapatkan penanganan medis profesional dan perlindungan yang dibutuhkan.
Menurut Kemenkes, setiap laporan yang masuk akan diverifikasi dan direspons sesuai mekanisme darurat yang berlaku, demi memastikan keselamatan pasien dan mencegah penyebaran dampak keracunan lebih luas.
Kanal pelaporan ini juga menjadi pusat koordinasi lintas instansi kesehatan, memperkuat tata kelola dan pengawasan kasus pangan bermasalah secara nasional.
Kemenkes menyatakan, update kasus dan informasi penanganan keracunan MBG akan disampaikan secara berkala, baik melalui media sosial @KemenkesRI maupun siaran resmi Radio Kesehatan.
Selain itu, seluruh biaya pengobatan dan penanganan untuk korban keracunan MBG akan ditanggung pemerintah sebagai bentuk komitmen atas kesehatan publik.
Dengan dibukanya hotline 119, masyarakat kini dapat melapor secara cepat dan aman agar penanganan medis diberikan tanpa penundaan.
Kemenkes menekankan pentingnya partisipasi publik dalam melaporkan kasus, guna menjaga keselamatan dan kualitas kesehatan nasional di tengah pelaksanaan program MBG.(***)
