Notification

×

Iklan

Iklan

Marga Semende Darat Menurut Catatan Belanda

Rabu, 03 September 2025 | 21.16 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-03T14:16:54Z

 

Dok: Roemah Soematera 

Oleh: Roemah Soematera x Sumsel Pride


Banyuasin Pos — Pada tahun 1869, setelah keberhasilan Belanda menaklukkan wilayah Besemah, seorang penjelajah berkebangsaan Belanda bernama H. Pauw Ten Kate melakukan penelitian di kawasan Marga Semende Darat. Tujuannya adalah menyusun laporan mengenai kondisi demografi dan bentang alam daerah tersebut. 


Hasil penelitiannya terdokumentasi secara lengkap dalam laporan berjudul Rapport van de Marga Semindo Darat, 1869. Menurut catatannya, Marga Semende Darat merupakan sebuah wilayah di dataran tinggi Negeri Palembang (kini Sumatera Selatan), yang berpusat di Desa Pulau Panggung. 


Pada tahun 1864, wilayah ini terbagi ke dalam 14 desa dengan jumlah penduduk sekitar 6.935 jiwa. Ten Kate menggambarkan Semende Darat sebagai daerah pegunungan dengan kemegahan Bukit Barisan yang dipenuhi aliran anak-anak sungai. Tanahnya subur dan kaya hasil pertanian. 


Namun, di balik kesuburan itu, masyarakat kerap menghadapi ancaman kekeringan saat musim kemarau, yang sering mengakibatkan gagal panen. Salah satu catatan paling menarik dari Ten Kate adalah tentang sistem adat Semende, yang dikenal dengan sebutan Tunggu Tubang. 


Ten Kate juga menyoroti sistem perbudakan yang menurutnya praktik ini dijalankan dengan sangat manusiawi dibandingkan negeri lain di belahan dunia. Kini, laporan Ten Kate masih tersimpan di KITLV Leiden, Belanda, dan dapat diakses oleh masyarakat luas. 


Karya ini menjadi warisan penting yang memberikan kita wawasan berharga mengenai kehidupan sosial, ekonomi, politik, hingga adat masyarakat Semende pada abad ke-19. Laporan Ten Kate tidak hanya menjadi dokumentasi sejarah, tetapi juga jendela untuk memahami keragaman fenomena manusia di masa lampau.(Roemah Soematera)

Ini Soematera... Ini Roemah Kita!!!


Sumber : 

Ten Kate, H. Pauw. (1869). Rapport van de Marga Semindo Darat, Afdeeling Kommering Ogan-Oeloe en Enim. Residentie Palembang dalam Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde. Leiden: Batavia Lange & Co 


Gramberg, J.S.G. (1866). Schets der Kesam, Semendo. Makakaw en Blalaw dalam Tijdschrift voor Indische Taal-. Land- en Volkenkunde. Leiden: Batavia Lange & Co. -


Satria Semende

×
Berita Terbaru Update