 |
| Kabupaten Banyuasin kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Inovasi digital “Sedulang Sekanti” berhasil masuk 5 besar Penghargaan Bhumandala 2025 berkat sistem data terpadu penanggulangan kemiskinan yang digagas Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani, S.H., M.H. Foto: Humas Pemkab Banyuasin |
Presentasi tahap II penilaian inovasi tersebut berlangsung di Kantor Badan Informasi Geospasial (BIG), Cibinong, Bogor, Rabu (22/10/2025). Bupati Askolani hadir langsung didampingi oleh Sekretaris Daerah Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, S.T., M.M., M.B.A., IPU., ASEAN Eng., serta Kepala Bappeda dan Litbang Banyuasin, Dr. dr. Rini Pratiwi, M.Kes., FISQua.
Dalam paparannya, Askolani menjelaskan bahwa Sedulang Sekanti merupakan inovasi digital berbasis geospasial yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program penanggulangan kemiskinan di Banyuasin. “Sedulang Sekanti memungkinkan setiap pihak yang memiliki data penerima manfaat berbasis by name by address untuk melakukan penyaringan, validasi, dan verifikasi data secara terintegrasi. Dengan begitu, program bantuan menjadi lebih tepat sasaran,” ujar Askolani.
Ia menambahkan bahwa penerapan sistem ini sudah digunakan sejak 2024 oleh berbagai perangkat daerah seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Banyuasin, dengan hasil yang signifikan dalam menekan angka kemiskinan.
Sementara itu, Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik BIG, Antonius Bambang Wijanarto, menilai Banyuasin layak masuk lima besar nasional karena inovasi tersebut terbukti memberikan dampak nyata di lapangan. “Kami mendengarkan dengan seksama presentasi dari Bupati Banyuasin. Paparannya sangat baik, dan inovasi ini jelas bermanfaat bagi masyarakat. Pemenang akan diumumkan pada 2 November 2025 mendatang,” ujarnya.
Selain Kabupaten Banyuasin, empat daerah lain yang masuk lima besar Bhumandala 2025 adalah Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Grobogan.(***)
