 |
| Asisten I Setda Kabupaten Banyuasin Dr. Ir. Izro Maita |
Banyuasin Pos – Festival Sanggar Permainan Tradisional Urang Banyuasin (Sang Purba) ke-2 Tahun 2025 resmi dibuka pada Rabu (13/8/2025) di Lapangan Upacara Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Pangkalan Balai. Pembukaan dilakukan oleh Bupati Banyuasin Dr. Askolani, SH., MH. yang diwakili Asisten I Setda Kabupaten Banyuasin, Dr. Ir. Izro Maita.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin, Aminuddin, S.Pd., S.IP., M.M., menyampaikan bahwa Festival Sang Purba merupakan agenda tahunan yang bertujuan melestarikan permainan tradisional yang mulai terpinggirkan akibat perkembangan teknologi. Tahun ini, festival mengusung tema "Menghidupkan Kembali Permainan Warisan” dan diikuti oleh 1.092 siswa dari tingkat PAUD/TK, SD/MI, hingga SMP/MTs se-Kabupaten Banyuasin.
 |
| Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin Aminuddin, SPd, SIP, MM |
Aminuddin juga menjelaskan bahwa Festival Sang Purba ke-2 merupakan bagian dari Kalender Kebudayaan Kabupaten Banyuasin. Selain kegiatan hari ini, pada 17 Agustus 2025 akan digelar Pagelaran Musik dan Tari Aubade pukul 16.00 WIB. Puncak kalender kebudayaan tahun ini adalah Malam Anugerah Kebudayaan Banyuasin (AKB) ke-2 Tahun 2025, yang rencananya akan dilaksanakan pada akhir tahun sebagai bentuk apresiasi terhadap pegiat budaya, seniman, budayawan, komunitas, hingga sekolah-sekolah yang aktif melestarikan budaya lokal.
Dalam sambutan pembukaannya, Asisten I Izro Maita menyampaikan apresiasi Bupati Banyuasin kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan festival. “Permainan tradisional tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur seperti sportivitas, kebersamaan, dan kreativitas. Melalui Sang Purba, kita ingin menghidupkan kembali interaksi sosial yang sehat di kalangan anak-anak,” ujarnya.
Festival Sang Purba ke-2 Tahun 2025 mempertandingkan berbagai permainan tradisional khas, seperti injit-injit semut, kucing-kucingan, kucing patung, ular naga panjang, bentengan, gobak sodor, enggrang canting, enggrang kayu, dan bakiak. Para pemenang akan mendapatkan uang pembinaan, piala, dan piagam penghargaan.
Acara pembukaan berlangsung meriah dengan partisipasi aktif para peserta, guru pendamping, dan masyarakat. Festival ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas budaya Banyuasin di tengah arus modernisasi (***)
